Markum sudah menganggap usaha kerajinan marmernya seperti anaknya yang lain. Hal itu tidaklah mengherankan karena usaha kerajinan piala marmer yang dibuat Markum ini telah berjalan selama 20 tahun.

Markum memiliki bengkel produksi piala marmer di depan rumahnya di Dusun Ngentrong Wetan, Desa Ngentrong. Bengkel marmer Markum setiap hari melakukan produksi. “Selain saya produksi sendiri setiap hari, saya juga kadang dapat pesanan buat piala,” ujar Markum.

Harga dari piala marmer produksi Markum sendiri bervariasi. Untuk satu piala marmer kecil dengan model sederhana, Markum menjualnya seharga Rp.25.000. Sedangkan untuk model yang lebih rumit, Markum menghargai piala buatannya Rp.1.000.000.

Saat ini, Markum memproduksi piala marmer dibantu oleh 13 orang karyawannya. Karyawan-karyawannya tersebut ia ambil dari pemuda-pemuda desa sekitar. Pemasaran piala marmer Markum sendiri tidak terbatas pada area Kabupaten Tulungagung saja, melainkan sudah sampai ke Pulau Bali juga.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?